Setelah tidak fokus di NHW sebelumnya, semoga yang ini bisa lebih realistis sehingga benar-benar terwujud
Dilatarbelakangi temuan bagaimana respon anak-anak saat belajar Quran, terlihat bahwa mereka lebih semangat ketika disampaikan dengan cerita, nonton illustrated Quran-nya NAK dan bikin video. Pembiasaan memang cukup manjur, tapi tanpa kesadaran saya juga khawatir kalau nanti Quran hanya di bibir saja, naudzubillah. Di TAUD juga gitu, mereka sangat senang mendengarkan cerita-cerita Quran atau komik-komik tentang Sunnah. Secara fitrah, anak-anak suka bermain dan cerita. Jadi, alangkah menyenangkannya kalau TPA tidak hanya diisi dengan Iqro dan Iqro tapi juga ada aktivitas lain yang menjadikan value Quran masuk ke dalam hati dan diamalkan sungguh-sungguh. Illustrated Quran-nya NAK juga keren banget, jadi mudeng makna suatu ayat saat diilustrasikan dalam bentuk animasi yang menarik.
Untuk itulah, saya dan keluarga ingin memanfaatkan potensi, minat dan kelebihan yang dimiliki untuk berkontribusi dalam pengajaran Quran berbasis fitrah. Ya kalo anak-anak, disampaikan dengan cara anak-anak. Selain lewat TAUD, juga lewat TPA, seperti yang dulu pernah kami lakukan saat camping Quran. Mulai berjuang untuk mengajak ibu-ibu concern terhadap pendidikan anak mereka di TPA. Belajar bersama membumikan Quran, kemudian berharap menjadi walking quran, manusia yang berakhlaq quran. Begitu memahami satu ayat, langsung dilaksanakan.
Ya Allah, mudahkanlah dan mampukan kami meniti jalan ini...............Jalan para pejuang Quran