Pada bulan kedua, barulah dia diajari membaca. Ga seperti bahasa Indonesia yang memiliki pola yang baku pada kata-katanya, bahasa Inggris lumayan tricky (ini istilah teacher Qoni, Lucia). A pada apple bisa beda dengan A pada Australia. Kadang huruf I dibaca ai, kadang ya i aja. Jadinya, anak-anak itu belajar dengan phonics, misalnya the name of the letter is I (ai) but it sounds i (seperti itchy).
Yang menarik, selain dengan cara itu, anak-anak belajar membaca dengan membaca. Maksudnya, mereka diminta membawa satu buah buku untuk dibaca di rumah tiap hari. Buku itu dikelompokkan dalam level tertentu sesuai tingkat kesulitannya. Buku pertama yang dibaca Shofi berjudul It is Big. Buku ini tipis sekali, 5-6 halaman dengan ilustrasi gambar yang menonjol. Tiap halaman hanya memuat satu kalimat dengan maksimal 4 kata.
The truck is big
The bicycle is small
The lady is big
The baby is small
Dan ajaibnya, saat saya contohkan untuknya di 1-2 halaman pertama, halaman berikutnya mampu dibaca dengan lancar oleh Shofi. Entah karena dia lihat gambarnya atau karena dia hapal bahwa kata itu berbunyi big.
Setiap hari Shofi membaca dengan cara seperti itu. Buku-buku dengan kalimat sangat sederhana dan diulang-ulang itu membuat dia mulai mengenali kata I, you, and, the, an.... Dia jadi hepi,, I can read the books, katanya...Semakin pe-de dan tambah semangat
Salah satu contoh buku level 1 (waduh kok lupa catat judul & authornya)
Saat ini, Shofi sudah membaca buku level 4, dengan kalimat yang lebih kompleks. Semakin banyak buku yang dia baca, semakin banyak pula dia mengenali kata. Dengan cara belajar seperti ini, anak anak tak sekedar mampu membaca, tapi juga menjadi menyukai kebiasaan membaca. Reading is fun.....
Winter 2012, pusing setelah ngutak atik ANSYS
No comments:
Post a Comment