Wednesday, 31 May 2017

BundSay: Komunikasi Produktif #1

Alhamdulillah, diparingi kesempatan praktek lagi hari ini dengan kehebohan di pagi hari.

Sebelum rutinitas pagi dimulai, anak-anak kruntelan di dekat pintu sambil bercanda. Dimulai dari saling ejek, tiba-tiba kakak besar menjambak rambut kakak kecil. Tentu saja yang dijambak langsung nangis. Ummi cuma bilang plis respect each other, seorang muslim tdk akan menganggu muslim lain dengan tangan dan mulutnya. Tiba-tiba kakak besar berdiri, dan berkata "yang ga boleh dengan tangan kan" sambil kakinya injak kaki adiknya yg sedang semendhe di pangkuan saya. Tak lama pintu kamar ditutup, "dhuer"
Ah, saya cuma bisa banyak2 berdoa, robbi habli minassholihin, berulang-ulang, kemudian menarik nafas panjang lalu beranjak menyelesaikan rutinitas pagi.
Setelah meyakinkan diri untuk mampu menahan diri tetap tenang, saya ke kamar & ngobrol dengan kakak besar. Saya coba terapkan poin mengendalikan emosi dengan intonasi rendah untuk berbicara dengan kakak besar. Saya bilang, ummi kasih kesempatan kakak untuk menurunkan marah dengan tetap fi kamar. Saya coba empati dengan mengatakan ummi tahu rasanya kalo lagi marah emang pengennya mukul dan rasanya puas kalo sdh mukul. Selanjutnya saya tinggalkan dia di kamar.
Satu jam berikutnya saya masuk dan menawarkan apakah dia mau membantu adiknya nguleni adonan pizza tapi dia jawab nggak.

Saat mencampur adonan, kakak besar datang & tanya-tanya. Tapi sepertinya si ummi yang temperamental ini masih belum bisa sepenuhnya mengendalikan emosi. Walaupun tidak ada suara keras, ummi hanya menanggapi pendek2 pertanyaan kakak besar. Cenderung nyuekin malah...... Belajar terus ummi, semoga masih diparingi kesempatan 😉

#level1
#day1
#tantangan 10 hari
#komunikasi produktif
#kuliahbunsayiip


No comments:

Post a Comment