Monday, 19 June 2017

BundSay: Komunikasi Produktif #10

Kakaaaaaak...... banguuun, " teriak ummi dari dapur berkali kali.

Beberapa saat kemudian kakak kecil keluar dari kamar sambil ngomel, "kok ummi teriak-teriak sih?"

Beberapa saat kakak & ummi saling menyalahkan, bikin ummi jadi naik darah. Tapi kemudian, ummi melangkah keluar dari dapur untuk menyelesaikan cucian baju. Sambil mencuci, ummi jadi menyesali komunikasi tidak produktif pagi ini. Dimulai dari kekesalan ummi tidak berhasil ngeprint, kemudian cucian piring yang menggunung dan kakak-kakak yang tidak segera bangun. Setelah kondisi hati stabil, ummi dekati anak-anak dan berkata, "Maaf ya nduk, I cant help myself kalo kalian bangun siang. Ummi ga suka ada yang tidur lagi habis subuh."

Kakak kecil tertunduk, "Maafkan aku juga, ummi. Would u pls wake me up?"

Ah, anak-anak ini belum bisa bangun tanpa intervensi ummi. Keep doa, berharap anak-anak segera mandiri. Sambil ummi berikhtiar dengan bersabar membangunkan mereka, sampai saatnya bisa bangun sendiri. Kalau ummi membiarkan mereka trus klo bangun diomelin, malah jadi emosi jiwa. Keep cool pls, mungkin ada yg fitrahnya blm terpenuhi dulu. Keep sabar, demi masa depan yg lbh  cerah utk anak-anak




Monday, 12 June 2017

Bundsay: Komunikasi Produktif #9

"Kakak...... kok tidur lagi sih"

.......2 jam kemudian.................

"Kakaaaaaak, get up plisssssss!!"

---Dan mengalirlah panjang pendek nasihat ummi, yang cuma ditanggapi dengan tatapan mata ngantuk


Ummi stress, emosi makin meningkat.......dan istighfar, kemudian bertekad mengubah strategi.


"Setuju ga kalo jualan kue, ga usah jauh-jauh, jual aja ke mbah dan eyang. Ummi pesen 4 toples deh."
....mulai matanya berbinar............
"Gimana kalo dikasih label Conni'es Cooqee? Coba buat deh desaininnya pake laptop HP."
...langsung beranjak ambil catatan dan mulai menggoreskan desain huruf menyusun label yang akan dibuat di komputer......

Seharian itu, kakak besar tak terlihat melungker lagi di kamar. Pagi hari, dia mulai ngotak atik Photoshop dan menunjukkan hasil karyanya. Siang hari. dicatatnya resep beberapa kue dengan rapi.


Dan Alhamdulillah, kemarin sore dia tunjukkan her very own sagu keju. Sama sekali tanpa intervensi ummi......

"Masya Allah, ummi really proud of you. Be productive, dear. Find your passion and contribute."

......alhamdulillah, begitu caranya berkomunikasi dengan gadis 14 tahunku...............




Wednesday, 7 June 2017

BundSay: Komunikasi Produktif #8

#8 Komprod

Cucian piring menggunung. Alhamdulillah, kakak kecil mau membantu.
Tinggal menyisakan beberapa sendok, kakak besar menghampiri dan bertanya, "Ummi perlu bantuan? Mbantu apa?"
Karena menahan marah ummi cuma menjawab pendek, "terserah."
"Ya udah ummi ga perlu bantuan, " kata kakak besar sambil melenggang meninggalkan arena.

Tak lama ummi kerjakan cucian baju.
"Ummi, aku bantu ya"
Jawaban ummi jauh dari klasifikasi produktif
"Ya sini mendekat, ummi ga butuh bantuan kata-kata. Kalau mau bantu ya cepat lakukan ga usah banyak omong."
Sampai si Abi datang, "Ummi, plis, hargai niat baiknya."

Kata-kata ummi sih sudah tidak terdengar tinggi, namun masih saja masih memilih yang membuat sakit hati.

BunSay: Komunikasi Produktif #7

#7Komprod

"Bangun nak, baca Quran. Sudah juz berapa hari ini ?"
"Perasaan ummi tanya pekan kemarin di Juz 4 juga. Selama ini ga baca Qur'an?"
"Oke lima menit lagi ummi bangunin,"
"Kakak, sudah lima menit. Melek, trus duduk. Jauhkan perutmu dari kasur."
Dan sepagian ini, serangkaian nasihat meluncur deras sampai berakhir pada jawaban yang meruntuhkan pertahanan emosi ummi.
"Iya ummi, aku tahu,  ga usah diulang-ulang terus."
Dan ummi berupaya menahan diri, beristighfar, membaca doa nabi Ibrahim robli habli minash sholihiin. Mengalihkan marah dan sedih sambil membaca Qur'an. Sesekali tersendat jika teringat, menahan air mata yang akan runtuh. Mencoba menenangkan diri dengan mengingat cerita-cerita orang tua hebat yang tak putus berdoa sampai hidayah untuk anak mereka menyapa.


Kenapa tinggal di pondok tidak membuatmu dekat dengan Qur'an. Kenapa hatimu bisa membatu seperti ini, nak.
Ah cukup ummi, just keep your doa

Tuesday, 6 June 2017

BundSay: Komunikasi Produkti #6

"Kasih tahu Ummi, mau bikin apa?"
"Ya sesuatu itu apa?"


.....Ga produktif blas, Ummi sukanya maksa, harus sesuai keinginan Ummi. Dalam lima menit harus memutuskan mau bikin apa.
...Kalem, ummi.....



Monday, 5 June 2017

BundSay: Komunikasi Produktif #5

Kemarin kami mendapatkan pertanyaan yang cukup mengguncang dari kakak besar. "Setelah lulus dari pondok, aku mau ngapain ya Mi?" Tumben, karena dia mulai memikirkan peran penting yang akan dipilihnya nanti. Beberapa kali kami mentok menyampaikan hal ini ke kakak besar. Walaupun secara prinsip dia memahami nilai yang kami doktrin sejak awal, memberi manfaat sebesar-besarnya, namun beberapa kali dia terlihat masih belum berniat menemukan secara spesifik apa yang dia inginkan

Kami ngobrol cukup serius akhirnya. Mencoba menarapkan lebih banyak mendengar daripada ceramah seperti biasa. "Aku ga jadi suka fotografi, sepertinya susah.Aku cooking aja ya, enak bisa langsung kuhabisin."

Baru kemudian saya cerita salah satu peran yang akan diambil di seorang peserta kuliah matrikulasi, tentang a vision beyond a choosen profesion. Menjadi chef yang akan mengurangi ketergantungan Indonesia akan terigu.

Cuma manggut-manggut saja dianya, sampai ummi nemu di buku coretannya "Who am I"

Anakku sedang mencari identitas dirinya. Ya Allah, mampukan kami mendampinginya, menggandeng tangannya, mendukungnya untuk menebar manfaat bagi dunia, menjadikannya jalan kemudahan menuju surga................

Sunday, 4 June 2017

BundSay: Komunikasi Produktif #4



Alhamdulillah, tugas ini pas puasa. Dimudahkan menahan emosi selama latihan komunikasi

Hari ini ngurusin kegiatan di masjid, jadi agak lupa detil2 komunikasi dengan anak-anak. Tapi sepertinya kalo ga ada yang diinget, artine all good. Termasuk nego soal dicabutnya akses untuk kakak besar. Walaupun belio merengek sepanjang sholat tarawih kemarin, ummi tetap cool. 
K: Ummi, pls unblock
U : Ya
K : Bener lo, nanti Ummi bohong aja
U: Ya wis ga jadi
K : Ah Ummi gitu og
U: ....#cool



#level1
#day4
#tantangan 10 hari
#komunikasi produktif
#kuliahbunsayiip

Saturday, 3 June 2017

BundSay: Komunikasi Produktif #3

Hari ke-3


Terus terang, mulai kendur semangat untuk menerapkan satu ilmu penting yang rasanya tidak ummi pelajari sejak awal.

Oke, ayo tetap semangat. Semoga tulisan-tulisan ini menjadi pemacu untuk lebih istiqomah

Alhamdulillah, mulai merasakan manfaatnya menahan emosi selama proses komunikasi dengan anak-anak. Beberapa hal tercatat di hari ini:
1) Membangunkan kakak besar dan kakak kecil untuk sahur ternyata jadi lebih mudah jika dilakukan dengan lebih sabar, tanpa ancaman dan tanpa teriakan
2) Mengajak kakak kecil merapikan kamar dengan santai. Belum segera melaksanakan saat ummi minta bukan berarti dia tidak mau melakukannya. Ummi sabar dulu, tarik napas terus bilang oke, ummi yang rapikan, nanti coba kakak pilih mana baju yang ga kepake. Beberapa saat setelah ummi bongkar lemari, kakak kecil nyamperin dan mulai ikut melipat-lipat baju yang sebelumnya masuk lemari dalam keadaan asal masuk.
3) Menasehati kakak besar dengan lebih tenang akan membuat suasana lebih cair. Tidak bikin stress dan insya allah berakhir dengan baik. Ingat, tanpa emosi ya......


Semoga istiqomah...........

#level1
#day3
#tantangan 10 hari
#komunikasi produktif
#kuliahbunsayiip

Friday, 2 June 2017

BundSay: Komunikasi Produktif #2

Life without yelling is much more enjoyable

Sedang menikmati pagi yang bebas teriakan. Mencoba menerapkan tanpa emosi dg intonasi rendah saat menjumpai (lagi) buku-buku menyebar di lantai ruang tengah, juga di depan kamar mandi, di ruang makan, dan di kamar tidur.
Maka yang saya lakukan adalah mendekati kakak kecil dan bilang: Kak, rapikan buku di lantai. Alhamdulillah, cukup manjur. Blio langsung beranjak, mengambil buku yang berserakan dan meletakkan dengan rapi di rak. 
Biasanya, di mana ummi menemukan buku-buku berada maka dari situ juga ummi berseru, Kak, taruh bukunya di rak. Padahal entah di mana yg dipangggil. Akibatnya, beberapa kali berseru baru sosoknya muncul dan dengan innocent nya jawab: apa , Mi? Otomatis tensi ummi jadi naik dan keluarlah omelan panjang mewarnai pagi.

Let s be istiqomah, ummi. Seperti menanam, akan engkau temui hasilnya nanti. Bukan sekedar untuk hari ini, namun utk karakter mereka di masa depan 😊

#level1
#day2
#tantangan 10 hari
#komunikasi produktif
#kuliahbunsayiip